IP dan Subnetmask

 

Apakah IP?

IP adalah perpanjangan dari Internet Protocol. Biasanya, kalau disebutkan nama IP maka sebenarnya yang dimaksudkan adalah IP Address atau Alamat IP.

Apa guna IP?

IP Address (selanjutnya saya sebut sebagai IP saja) bisa dilihat sebagai alamat rumah atau tanda pengenal dari perangkat, entah itu komputer atau handphone atau perangkat lainnya, yang harus ada saat berkomunikasi melalui media Internet.
Untuk mudahnya, bayangkan saja IP itu seperti sama dengan nomor HP. Untuk dapat menggunakan HP, entah untuk menelepon keluar atau menerima telepon masuk, kita harus memiliki nomor HP. Tanpa nomor HP, kita tidak bisa menerima dan mengirim pesan. Begitu juga dengan komputer yang terhubung dengan Internet. Tanpa IP, komputer kita tidak akan bisa menerima dan mengirim apapun dari/ke Internet.
Bentuk dari IP address adalah 4 kelompok angka yang dipisahkan dengan titik. Tiap kelompok angka secara teori bisa memiliki nilai dari 0 sampai 255. Contoh bentuk IP Address adalah: 172.17.0.2

Apakah Subnet Mask?

Subnet Mask berfungsi untuk mengetahui ‘kelompok’ (yang biasa disebut sebagai Network) dari suatu IP. Ini digunakan saat dibutuhkan suatu routing atau pengalihan data antar komputer, dimana perangkat (router atau komputernya) akan memeriksa apakah IP tujuan berada di ‘kelompok’/Network yang sama.
Apabila sama, maka pesan/data akan langsung kirim ke komputer tujuan tersebut, karena seharusnya komputer pengirim dan komputer tujuan ada didalam satu sambungan ‘kelompok’. Apabila ‘kelompok’-nya berbeda, maka pesan/data akan dikirimkan ke suatu pintu keluar (biasa dikenal sebagai Default Gateway atau Router) supaya kemudian diteruskan ke ‘kelompok’ tujuan.
Bentuk dari Subnet Mask, seringnya ditemukan dalam bentuk angka 255 atau 0, namun bukan terbatas pada dua angka itu saja. Contohnya bentuk Subnet Mask adalah: 255.255.0.0

Penggunaan Subnet Mask?

Cara menghitung/melihat ‘kelompok’/Network dari suatu IP adalah dengan melakukan fungsi matematik AND terhadap IP dan Subnet Mask nya.
Misalnya, ada dua buah komputer A & B dengan IP:
A: 10.11.12.13
B: 10.20.30.40
Apabila keduanya menggunakan Subnet Mask: 255.255.255.0, maka hasil ‘AND’ nya akan menunjukkan ‘kelompok’/Network dari komputer A & B tersebut sebagai berikut:
10.11.12.13 AND 255.255.255.0 = 10.11.12.0
10.20.30.40 AND 255.255.255.0 = 10.20.30.0
Dari hasil diatas, nampak bahwa A berasal dari Network 10.11.12.0, dan B berasal dari Network 10.20.30.0, yang berarti bahwa A dan B berasal dari Network berbeda, sehingga untuk bisa ‘ngobrol’ dibutuhkan perangkat perantara diantara keduanya yaitu yang disebut sebagai Default Gateway atau Router.
Apabila menggunakan Subnet Mask: 255.0.0.0, maka hasil ‘AND’ nya akan seperti berikut:
10.11.12.13 AND 255.0.0.0 = 10.0.0.0
10.20.30.40 AND 255.0.0.0 = 10.0.0.0
Disini dapat dilihat bahwa komputer A dan B sama-sama berasal dari Network 10.0.0.0, sehingga dianggap bahwa A dan B berada di ‘kelompok’ Network yang sama (=A dan B terpasang di LAN yang sama), sehingga untuk ‘ngobrol’ bisa langsung, tanpa perlu perangkat Router/Default Gateway.

Default Gateway?

Sebuah komputer dalam melihat IP tujuan hanya bisa membedakan 2 kelompok, yaitu kelompok yang ada dirinya (=kelompok lokal, dimana semua terhubung langsung), dan kelompok asing (=kelompok non-lokal, yang diluar, yang tidak terhubung langsung).
Untuk bisa ‘berbicara’ dengan kelompok luar diperlukan perangkat yang menjembatani atau menjadi pintu gerbang supaya bisa ‘keluar’. ‘Pintu Gerbang’ tersebut biasa disebut sebagai ‘Default Gateway’ atau ‘Default Route’.
Default Gateway, biasa juga dikenal sebagai Router, berfungsi sebagai jembatan antara ‘kelompok’/Network lokal (=Local Area Network) dengan non-lokal. Fungsinya sendiri mirip dengan cara kerja petugas pos surat. Misalnya kita ingin mengirim surat dari Jakarta ke Surabaya, kita cukup memberikan surat tersebut ke petugas pos terdekat (=Default Gateway). Selanjutnya petugas pos tersebut tidak akan mengantarkan surat itu sendiri langsung ke Surabaya, tapi akan meneruskan ke petugas pos lainnya, yang kemudian diteruskan lagi, dan lagi, dan lagi, dan akhirnya akan sampai ke petugas pos di Surabaya, yang akhirnya baru menyampaikan ke tujuan kita. Fungsi Default Gateway/Router juga sama, yaitu meneruskan pesan/data kita ke router berikutnya, yang diteruskan lagi, dan lagi, dan akhirnya sampai ke Default Gateway/Router milik ‘kelompok’/Network tujuan, dan baru disampaikan ke komputer tujuan.

Bagaimana dengan saya?

Bila anda ingin tahu, silahkan masuk ke Command Line dari sistem operasi yang anda gunakan. Di Windows, anda bisa menggunakan Command Prompt atau mengetik perintah cmd di Run menu. Di Linux, anda cukup membuka Shell/Terminal anda.
Setelah masuk ke Command Line, ketik perintah ipconfig (untuk Windows) atau ifconfig dan route -n (untuk Linux). Anda seharusnya akan melihat informasi seperti berikut:
(Windows)
C:\>ipconfig
Windows IP Configuration
Ethernet adapter Local Area Connection:
Connection-specific DNS Suffix . :
IP Address. . . . . . . . . . . . : 172.16.2.3
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.0.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 172.16.1.1
(Linux)
# ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:11:22:33:44:55
inet addr:172.16.2.3 Bcast:172.16.255.255 Mask:255.255.0.0

by http://radewa.wordpress.com/2010/04/06/ip-dan-subnetmask/

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 Belajar TeKaJe | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan | rokcet's Profile on Ping.sg